Salahsatunya lewat Pekan Budaya dan Pariwisata Kabupaten Kediri 2019. Event ini terdiri dari Parade Budaya dan Pawai Mobil Hias. Ada juga galeri pameran potensi Kediri hingga pagelaran seni dan
Senin, 17 Juli 2017 2100 Pemerintah Kabupaten Kediri menggelar Pekan Budaya dan Pariwisata 2017 pada 16 hingga 22 Juli 2017. Foto ANTARA/Syaiful Arif TAK bisa ditampik, eksistensi kebudayaan asli Indonesia telah mulai menghilang. Untuk mengantisipasi semakin tergerusnya kebudayaan asli Indonesia di era modernisasi ini, Pemerintah Kabupaten Kediri pun menggelar Pekan Budaya dan Pariwisata 2017. "Ini bagian dari media promosi, apresiasi seni. Ada beragam kreativitas, produk unggulan, serta potensi dari berbagai daerah yang disuguhkan pada masyarakat luas," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kediri Krisna Setiawan baru-baru ini di Kediri. Pekan Budaya dan Pariwisata 2017 ini juga diadakan bersamaan dengan pelaksanaan festival panji nasional bertema "Panji Merajut Keharmonisan Nusantara". Parade budaya dan pawai mobil hias bertema kebudayaan menjadi pilihan untuk mengawali pekan budaya dan pariwisata kali ini. Selama pawai berlangsung, sederet mobil dengan hiasan bertema Sri Tanjung, Joko Kendhil, Ande-Ande Lumut dan Adipati Panjer terlihat meramaikan kawasan Simpang Lima Gumul SLG. Selain mobil hias, pemerintah menggelar pula pameran pariwisata, budaya serta Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di lokasi SLG, Kabupaten Kediri. Di lokasi yang sama, para pelaku UMKM, industri dan jasa pariwisata memamerkan beragam produk unggulan yang terbagi dalam beberapa zona atau kategori. Sebut saja zona Kampung Panji dan Rumah Peradaban, Pembangunan dan Investasi Kepariwisataan, Desa Wisata dan Industri Kreatif Kepariwisataan, Usaha Mikro dan Perdagangan, Swasta dan Permainan Anak, Komunitas dan "Kediri Street Food Festival", serta "Kediri Pioneering Creativity Contest". Sesuai tema yang diusung, akan ada pula pergelaran kesenian Panji dari berbagai daerah. Misalnya saja "Fashion Barong", janger Banyuwangi, gambuh Denpasar Bali, wayang beber Pacitan, dan kinanti sekar dari Yogyakarta. "Nanti juga ada pentas kreativitas sebagai sarana para generasi muda menyalurkan bakat dan kreasi yang dikemas dalam lomba akustik dan festival teater Panji," ungkap Krisna. Pekan Budaya dan Pariwisata 2017 akan ditutup dengan pertunjukan tari kolosal barong Nusantara pada 22 Juli 2017. Ingin turut melestarikan adat istiadat Indonesia? Agendakan jadwal liburan Anda untuk mengunjungi Kediri sebelum 23 Juli 2017. * Sumber ANTARA Dapatkan pula informasi tentang Simpang Lima Gumul pada artikel Simpang Lima Gumul, Parisnya Kediri. Berita Lainnya 42 KK Sempat Terisolasi Akibat Jembatan di Kediri Diterjang Banjir Bandang ISNU Sumbang Capaian Vaksinasi Kota Kediri Awan Mirip Mata Dajjal Gegerkan Warga Kediri Dinkop UMTK Kediri Cetak Montir Sepeda Angin di Masa Pandemi Corona Penjual Nanas di Lereng Gunung Kelud Raup Untung di Tengah Pandemi COVID-19 Tag Kediri Wisata Kediri Parade Budaya Pawai Budaya LAINNYA DARI MERAH PUTIH Kuliner Sabtu, 13 Agustus 2022 1203 Tradisi Rabu, 17 Agustus 2022 1203 Tradisi Kamis, 12 Januari 2023 0903 Tradisi Minggu, 15 Januari 2023 1203 Travel Selasa, 16 Agustus 2022 2000 Travel Selasa, 18 April 2023 0934 Travel Rabu, 29 Maret 2023 1803 Travel Jumat, 09 Desember 2022 0902 Travel Rabu, 15 Februari 2023 1204 LAINNYA DARI MERAH PUTIH Kuliner Sabtu, 13 Agustus 2022 1203 Tradisi Rabu, 17 Agustus 2022 1203 Tradisi Kamis, 12 Januari 2023 0903 Tradisi Minggu, 15 Januari 2023 1203 Travel Selasa, 16 Agustus 2022 2000 Travel Selasa, 18 April 2023 0934 Travel Rabu, 29 Maret 2023 1803 Travel Jumat, 09 Desember 2022 0902 Travel Rabu, 15 Februari 2023 1204
PekanBudaya dan Pariwisata kembali digelar oleh Pemerintah Kabupaten Kediri, Jawa Timur, sebagai upaya melestarikan dan promosi beragam potensi budaya di Top News; Terkini; Rilis Pers; Antaranews.com. Tentang Kami. Kamis, 11 November 2021. Home; Lifestyle Travel Sabtu, 10 Juni 2023 - 0853 WIB JAKARTA – Upaya mendorong roda ekonomi dan menjaga kelestarian alam tidak bisa dilakukan dengan praktek bisnis konvensional. Akselerasi pertumbuhan ekonomi setelah perlambatan akibat Covid-19 dan bencana alam di Kabupaten Sigi, dan Provinsi Sulawesi Tengah membutuhkan keterlibatan dan kolaborasi berbagai Kabupaten Sigi sadar betul bahwa untuk dapat mencapai semua target ini, pemerintah daerah tidak bisa berjalan sendirian. Maka, Festival Lestari 5 diselenggarakan sebagai upaya kolaborasi multipihak dalam rangka membangun pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Sigi dan Provinsi Sulawesi Tengah. Bupati Sigi, Mohamad Irwan Lapatta mengatakan, “Festival ini sebagai sebuah perayaan bersama untuk mengenal lebih dalam potensi alam, budaya dan masyarakat Sulawesi mencerminkan harapan bagi Kabupaten Sigi dan kabupaten lain di Provinsi Sulawesi Tengah Tengah sekaligus ajang tukar belajar inovasi pembangunan dan bisnis berbasis alam antara kabupaten anggota LTKL dan para jejaring mitra yang sejalan dengan prinsip pembangunan hijau,’ kata Irwan dalam Konferensi Pers bersama media massa di Jakarta, beberapa waktu lalu. Konferensi Irwan menambahkan, dengan memperkenalkan kekayaan potensi alam, dan budaya ini, Festival Lestari dapat membuka peluang terciptanya investasi lestari yang mengedepankan aspek perlindungan ekosistem dan pemberdayaan masyarakat. Sehingga, roda ekonomi dapat berputar dan memastikan alam tetap Lestari adalah agenda tahunan yang digelar oleh Lingkar Temu Kabupaten Lestari LTKL, kaukus pembangunan lestari di bawah Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia APKASI. Kabupaten Sigi dan Provinsi Sulawesi Tengah menjadi tuan rumah rangkaian kegiatan ini dan mengusung tema Tumbuh Lebih Baik’, agar dapat mengakselerasi pertumbuhan ekonomi masyarakat di kawasan ini. Festival dapat menjadi salah satu strategi yang efektif sekaligus nyawa yang dapat menghidupkan ekosistem pariwisata, ekonomi kreatif dan industri kecil menengah di Kabupaten Sigi. Lewat festival ini, kolaborasi multipihak tercipta dan memperkenalkan kearifan lokal, budaya, potensi alam, hingga komoditas lokal yang dapat menjadi tumpuan ekonomi masyarakat. Halaman Selanjutnya Festival Lestari menjadi momentum yang tepat untuk saling berbagi pengalaman, pembelajaran, dan praktik terbaik dalam implementasi pembangunan lestari. Kolaborasi dan pertukaran pengetahuan ini juga dapat mempercepat pembangunan berkelanjutan di tingkat kabupaten dengan terciptanya simbiosis mutualisme antara pemerintah dan masyarakat, saling menghidupkan perekonomian masyarakat.PekanBudaya dan Pariwisata Kabupaten Kediri Tahun 2016 yang rutin dilaksanakan setiap tahun ini telah resmi dibuka. Rangkaian kegiatan yang dihelat diawali dengan Parade Budaya dan Mobil Hias, Pameran Pariwisata Budaya, Bazaar UMKM, Pagelaran Kesenian, Pentas Kreatifitas Siswa dan diakhiri Tari Seribu Barong Nusantara Indonesia. Jakarta - Kabupaten Kediri siap menggaet lebih banyak wisatawan di tahun ini. Salah satunya lewat Pekan Budaya dan Pariwisata Kabupaten Kediri 2019. Event ini terdiri dari Parade Budaya dan Pawai Mobil Hias. Ada juga galeri pameran potensi Kediri hingga pagelaran seni dan kreativitas. Selain lokal, ada juga peserta dari 6 daerah di Indonesia. Pekan Budaya dan Pariwisata akan digelar 7-13 Juli 2019. "Pergerakan wisatawan harus dioptimalkan. Apalagi, momentumnya masih libur sekolah. Untuk itu, kami gulirkan Pekan Budaya dan Pariwisata Kabupaten Kediri 2019. Nantinya akan ada banyak aktivitas pariwisata di sini," ungkap Kadis Pariwisata Kabupaten Kediri Suwignyo, dalam keterangan tertulis, Minggu 2/6/2019. Pekan Budaya dan Pariwisata Kabupaten Kediri 2019 adalah perhelatan ke-15 dengan mengusung konsep 'Panji Balik Kampung'. Cerita ini sebelumnya dipilih UNESCO sebagai Memory of the World MoW. Untuk temanya selaras 'Nyawiji Hayengkuyung Kadiri, Hanggayung Mukti'. Artinya, menyatukan hati, jiwa, cipta, rasa, dan karsa sebagai elemen penggapai cita-cita."Semua aktivitas akan dikemas menarik. Konten eventnya sangat lengkap. Ada beragam potensi besar yang dimiliki akan ditampilkan. Untuk itu, silakan datang ke Kediri. Mari nikmati beragam kemeriahan pesta budayanya. Bagaimanapun, kediri adalah destinsi wisata yang luar biasa," terang Suwignyo. Suwignyo menjelaskan, rangkaian kegiatan ini akan diawali Parade Budaya dan Pawai Mobil Hias. Kemeriahan ini bisa dinikmati pada Minggu 7/7 pukul WIB. Garis start dimulai dari Halaman Kantor Pemkab Kediri. Lokasi finishnya berada di Kawasan Simpang Lima Gumul. Kegiatan ini akan dimeriahkan juga Marching Band dari Akademi Perkeretaapian Indonesia API Madiun. "Pekan Budaya dan Pariwisata Kabupaten Kediri adalah event yang sangat menarik. Kontennya sangat beragam dan disajikan secara padat. Kami merekomendasikan pekan budaya ini menjadi destinasi yang ideal untuk mengisi waktu libur," jelas Asdep Pengembangan Pemasaran I Regional II Kemenpar Adella Raung. Selain parade, digelar juga Pameran Kepariwisataan, Kebudayaan, dan UMKM. Pesertanya ada 6 elemen, seperti instansi pemerintah. Ada juga BUMN, BUMD, dan perusahaan swasta. Bergabung juga Industri dan jasa Pariwisata hotel, restoran, TA/TO, daya tarik wisata, wahana rekreasi. Komposisi lengkap dihadirkan juga UMKM, lembaga keuangan/perbankan, hingga asosiasi pariwisata, seniman, juga budayawan. Pameran Kepariwisataan, Kebudayaan, dan UMKM akan menampilkan sedikitnya 228 stand. Nantinya pameran terbagi dalam 6 zona. Ada Desa Wisata dan Industri Kreatif Kepariwisataan. Zona ini menampilkan 20 stand yang berisi seluruh pelaku industri pariwisata Kediri. Zona lain, Pembangunan dan Investasi Kepariwisataan yang ditopang 48 stand. Pengisinya instansi pemerintah juga perbankan. Akan dibangun juga zona Kampung Panji dan Rumah Peradaban. Zona ini berisi seluruh hasil karya seni kriya hingga fotografi. Ada juga zona Usaha Mikro dan Perdagangan dengan 60 stan. Area lainnya berupa Swasta dan Permainan Anak dengan 100 stand, lalu Kediri Street Food Festival menjadi zona ke-6 pameran. "Semuanya sudah tertata dengan baik. Hal ini tentunya akan memudahkan wisatawan dalam mencari konten atau kerajinan tangan yang diinginkan. Kami optimistis, event ini akan dibanjiri oleh wisatawan. Dengan melibatkan seluruh stakeholder, pariwisata di Kediri akan semakin solid," kata Adella lagi. Daya tarik event memang dikuatkan dengan Pagelaran Kesenian dan Pentas Kreativitas. Ada 8 aktivitas budaya yang akan ditampilkan. Pagelaran Kesenian menyajikan Drama Tari Panji Asmarantaka, Ludruk, Ketoprak, Jaranan, dan Lomba Menyanyi Campur Sari. Pentas Kreativitas ada Festival Band, Storytelling Cerita Panji, Paduan Suara Pelajar, dan Pemilihan Putra Putri Batik 2019. "Ada banyak warna budaya yang ditampilkan. Nuansa tradisional dan modern disandingkan sehingga saling menguatkan. Dengan treatment seperti ini, beragam tradisi dan budaya akan lestari. Sikap empati besar akan diberikan para milenial karena mereka juga diberikan space lebar berkreasi," papar Kepala Bidang Pemasaran Area I Jawa Kemenpar Wawan Gunawan. Menyelaraskan tema, Ruwatan Panji dilakukan Selasa 9/7 pukul WIB. Lokasinya berada di Candi Tegowangi, Plemahan, Kediri. Lalu, Kediri Street Food Festival ditampilkan 7-13 Juli mulai pukul WIB. Lokasi di Parea Pameran Pekan Budaya dan Pariwisata. Berbagai space, ada Tampilan Duta Panji 6 daerah, yaitu Yogyakarta, Bali, Kalimantan Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Sulawesi Selatan. Mengeksplorasi Panji, seminar Panji Nusantara digelar Kamis 11/7 pukul WIB. Lokasinya berada di Convention Hall Kawasan Simpang Lima Gumul Kediri. Lalu, Panggung Budaya Panji dibuka 7-13 Juli 2019 di Stage 3 area pameran budaya. Rangkaian event pun ditutup Tari Kolosal Barong Sewu, yang akan digelar di Kawasan Simpang Lima Gumul, Sabtu 13/7. "Kediri menjadi destinasi wisata yang istimewa. Melalui cerita Panji, mereka bisa mengeksplorasi semua potensinya hingga menjadi komoditi wisata menarik. Kemasannya bagus. Bagi wisatawan, segera atur perjalanan menuju Kediri. Lalu, temukanlah beragam experience budaya terbaik di sana," tutup Menteri Pariwisata Arief Yahya. prf/ega Kediri(ANTARA) - PT Gudang Garam Tbk ikut memeriahkan acara Pekan Budaya dan Pariwisata Pemkab Kediri 2019 dengan mengusung konsep "Wonderland of Java". Kepala Bidang Humas PT Gudang Garam Iwhan Tri Cahyono mengatakan ada sekitar 50 orang yang menjadi bagian dalam tim dan sebagian besar talent merupakan karyawan PT Gudang Garam.